Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al Barrak [1] adalah salah seorang ulama
negeri saudi saat ini. Saya ingin menyebutkan kisah betapa berbaktinya
Syaikh kami terhadap ibundanya dan Syaikh hafidzahullah telah
mencontohkan teladan yang sungguh ajaib dalam berbakti, terkhusus di
zaman sekarang ini. Ibunda Syaikh telah wafat sekitar 5 tahun silam.
Saya akan menyebutkan beberapa kisah dalam beberapa point berikut tanpa perincian yang luas:
1. Syaikh Abdurrahman Al Barrak hafidzahullah dikenal hanya sedikit
pergi haji. Sebabnya adalah tidak adanya persetujuan ibundanya
rahimahallah. Beliau mulai berhaji lagi sejak Ibunya lemah ingatannnya
dan bercampurnya sebagian hal sehingga menjadi memberikan izin baginya
untuk pergi haji
2. Syaikh Al Barrak tidak pergi safar kecuali
setelah diberi izin ibundanya. Suatu waktu,terjadi suatu permasalah di
kampung halaman beliau di Albakiriyah daerah Al Qosim. Penduduk daerah
tersebut meminta Syaikh untuk datang agar membantu menyelesaikan masalah
tersebut karena kedudukan Syaikh yang berpengaruh dikalangan mereka.
Maka Syaikh menyetujuinya untuk pergi asalkan dengan syarat jika diizinkan Ibunya.
Maka sebagian sebagian saudara ibunya berbicara kepada Ibu Syaikh, dan
karena segan maka kemudian diizinkanlah Syaikh Al Barrak.Setelah
saudara-saudara Ibunya pergi,maka sang Ibu berkata pada Syaikh
Abdurahman bin Nashir Al Barrak : "Saya menyetujuinya karena mereka
terus menerus meminta padaku".
3. Syaikh Abdurrahman dalam
safarnya ke Mekah dalam liburan musim panas tidaklah terputus dari
menelepon ibunya. Tidak kurang dari dua kali menelepon ibunya dalam
sehari. Bahkan beliau sempat memutuskan pelajaran yang sedang
disampaikan dimana saat itu kami sedang membacakan kitab pada beliau di
Masjidil Haram, Syaikh menelepon ibunya dan kemudian disambung lagi
pelajaran saat itu.
4. Ibunda Syaikh tidaklah terus menerus
tinggal bersama Syaikh. Berpindah-pindah, terkadang tinggal di rumah
Syaikh namun terkadang di rumah anaknya yang lain (saudara kandung
Syaikh). Tatkala tinggal dirumah Syaikh, maka Syaikh Al Barrak tidak
tidur dengan istrinya, tapi tidur bersama Ibunya dikamar Ibunya dengan
maksud siap sedia memenuhi segala permintaan Ibunya.
5.
Diantara bentuk memenuhi hajat Ibunya, adalah Syaikh Al Barrak
senantiasa berdiri menuntun memegangi tangan ibunya, karena Ibunya sudah
lambat dalam berjalan. Syaikh mengantar untuk pergi ke kamar mandi
sampai ibunya duduk dikursi khusus baginya. Kemudian Syaikh menunggu
hingga ibunya menyelesaikan keperluannya di kamar mandi, setelah itu
Ibunya diantar lagi ketempat semula. Ini semua dilakukan Syaikh,
walaupun ada anak-anak perempuan Syaikh dan istrinya.
6.
Diantara bentuk bakti yang lain, Syaikh Abdurrahman Al Barrak
hafidzahullah tidak pernah memutus kebiasaan Ibunya. Saya pernah membaca
kitab dihadapan beliau disuatu hari dipelataran rumah beliau dipintu
masuk khusus laki-laki. Pelajaran yang disampaikan Syaikh di sore hari
biasanya tidak terputus kecuali apabila terdengar adzan maghrib. Tatkala
menjelang adzan maghrib beliau meminta saya keluar dari rumah. Ini
bukanlah kebiasaan Syaikh sebelumnya. Setelah Isya tiba-tiba Syaikh
meneleponku di rumah, beliau meminta maaf dari kejadian dihari itu dan
memberitahu bahwa dilakukannya hal tersebut karena Ibunya punya
kebiasaan berwudhu untuk shalat maghrib di keran air disebelah pintu
dimana kami tadi berada.
7. Syaikh Al Barrak sangat
memperhatikan keinginan Ibunya. Adalah kebiasaan Syaikh bermajlis dengan
tamu-tamunya hingga adzan tiba kemudian mereka keluar untuk sholat.
Namun jika sedang ada ibunya, maka Syaikh akan berdiri sebelum adzan tiba karena hal ini kesukaan Ibunya yang sholehah.
8. Tatkala semakin parah sakit yang dialami ibunya, maka Syaikh
berusaha mengobatinya, beliau tidur bersamanya serta memberinya makanan
dan minuman. Bahkan Syaikh kami ini apabila selesai sholat shubuh dari
masjid, beliau menyiapkan minuman, kemudian memberikannya kepada Ibunya,
atau terkadang mendinginkan minuman tersebut untuk ibunya. Semua ini
dilakukan beliau dengan keadaan beliau yang buta matanya. Setelah itu
beliau kembali ke masjid untuk menyampaikan kajian shubuh.
Disarikan dari tulisan Abu Muhammad Al Qohthoni di forum http://www. ahlalhdeeth.com/dengan sedikit penambahan
[1] Usia Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al Barrak hafidzahullah saat ini
78 tahun. Beliau sudah menjadi yatim sejak balita, yakni saat umur
setahun. Diusia 10 tahun beliau terkena penyakit dimatanya sehingga
tidak bisa melihat sampai saat ini.
Diantara guru beliau yang
sangat berpengaruh adalah Al Allamah Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baz
rahimahullah, dimana lebih dari 50 tahun belajar dengan beliau
rahimahullah. Syaikh Ibn Baz seringkali meminta beliau untuk masuk
lembaga fatwa namun ditolaknya. Syaikh bin Baz pun ridho pada Syaikh Al
Barrak untuk menggantikannya berfatwa di Darul Ifta di Riyadh di saat
musim panas tatkala paramufti pindah tempat ke kota Thaif, Syaikh Nashir
Al Barrak ini dengan malu memenuhinya, namun itu dilakukan hanya dua
kali, setelah itu ditinggalkannya.
Setelah wafat Syaikh Bin
Baz, seringkali Syaikh Alu Syaikh mufti sekarang meminta dengan sangat
agar beliau menjadi anggota lajnah ifta namun beliau keberatan untuk
memutus pelajaran yang biasa beliau sampaikan di masjid.
Sumber: direktori-islam.com ===>>>Strawberry
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DI-COPAS atau DI-SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ...
Kata-Kataku...
Menuliskan apa yang kita pikirkan, alami dan rasakan..
Senin, 24 Desember 2012
... I AM A SECOND WIFE .. (SAYA JADI ISTRI KEDUA) ...
Ini adalah COPAS dari artikel yang aku dapat di FB..
Bismillahir-Rahmaanir-Rahi m
... Masa SMU wanita Amerika itu hancur tatkala dirinya hamil diusia 17
tahun. Ia terpaksa menjadi 'single mother' diusia muda. Namun hidupnya
merasa nyaman setelah menjadi istri kedua seorang pria Muslim
Sekitar tiga bulan lalu, the Islamic Forum yang diadakan setiap Sabtu di Islamic Center New York kedatangan peserta baru.
Pertama kali memasuki ruangan itu saya sangka ia wanita Bosnia. Dengan pakaian Muslimah yang sangat rapih, blue eyes, dan kulit putih bersih. Pembawaannya pun sangat pemalu, dan seolah seseorang yang telah lama paham etika Islam.
Huda, demikianlah wanita belia itu memanggil dirinya. Menurutnya, baru saja pindah ke New York dari Michigan ikut suami yang berkebangsaan Yaman. Suaminya bekerja pada sebuah perusahaan mainan anak-anak (toys).
Tak ada menyangka bahwa wanita itu baru masuk Islam sekitar 7 bulan silam. Huda, yang bernama Amerika Bridget Clarkson itu, adalah mantan pekerja biasa sebagai kasir di salah satu tokoh di Michigan. Di toko inilah dia pertama kali mengenal nama Islam dan Muslim.
Biasanya ketika saya menerima murid baru untuk bergabung pada kelas untuk new reverts, saya tanyakan proses masuk Islamnya, menguji tingkatan pemahaman agamanya, dll. Ketika saya tanyakan ke Huda bagaimana proses masuk Islamnya, dia menjawab dengan istilah-istilah yang hampir tidak menunjukkan bahwa dia baru masuk Islam. Kata-kata "alhamdulillah"."Masya Allah" dst, meluncur lancar dari bibirmya.
Dengan berlinang air mata, tanda kebahagiaannya, Huda menceritakan proses dia mengenal Islam. "I was really trapped by jaahiliyah (kejahilan)", mengenang masa lalunya sebagai gadis Amerika. "I did not even finish my High School and got pregnant when I was only 17 years old", katanya dengan suara lirih.
Menurutnya lagi, demi menghidupi anaknya sebagai `a single mother' dia harus bekerja. Pekerjaan yang bisa menerima dia hanyalah grocery kecil di pinggiran kota Michigan.
Suatu ketika, toko tempatnya bekerja kedatangan costumer yang spesial. Menurutnya, pria itu sopan dan menunjukkan `respek' kepadanya sebagai kasir.
Padahal, biasanya, menurut pengalaman, sebagai wanita muda yang manis, setiap kali melayani pria, pasti digoda atau menerima kata-kata yang tidak pantas. Hingga suatu ketika, dia sendiri berinisiatif bertanya kepada costumernya ini, siapa namanya dan tinggal di mana.
Mendengar namanya yang asing, Abdu Tawwab, Huda semakin bingung. Sebab nama ini sendiri belum pernah didengar. Sejak itu pula setiap pria ini datang ke tokonya, pasti disempatkan bertanya lebih jauh kepadanya, seperti kerja di mana, apakah tinggal dengan keluarga, dll.
Perkenalannya dengan pria itu ternyata semakin dekat, dan pria itu juga semakin baik kepadanya dengan membawakan apa yang dia sebut `reading materials as a gift". Huda mengaku, pria itu memberi berbagai buku-buku kecil (booklets).
Dan hanya dalam masa sekitar tiga bulan ia mempelajari Islam, termasuk berdiskusi dengan pria tersebut. Huda merasa bahwa inilah agama yang akan menyelamatkannya.
"Pria tersebut bersama isterinya, yang ternyata telah mempunyai 4 orang anak, mengantar saya ke Islamic Center terdekat di Michigan. Imam Islamic Center itu menuntun saya menjadi seorang Muslimah, alhamdulillah!", kenang Huda dengan muka yang ceria.
Tapi untuk minggu-minggu selanjutnya, kata Huda, ia tidak berkomunikasi dengan pria tersebut. Huda mengaku justeru lebih dekat dengan isteri dan anak-anaknya.
Kebetulan lagi, anaknya juga berusia tiga tahun, maka sering pulalah mereka bermain bersama. "Saya sendiri belajar shalat, dan ilmu-ilmu dasar mengenai Islam dari Sister Shaima, nama isteri pria yang mengenalkannya pada Islam itu.
Kejamnya Poligami ...
Suatu hari, dalam acara The Islamic Forum, minggu lalu, datang seorang tamu dari Bulgaria. Wanita dengan bahasa Inggris seadanya itu mempertanyakan keras tentang konsep poligami dalam Islam.
Bahkan sebelum mendapatkan jawaban, perempuan ini sudah menjatuhkan vonis bahwa "Islam tidak menghargai sama sekali kaum wanita", katanya bersemangat.
Huda, yang biasanya duduk diam dan lebih banyak menunduk, tiba-tiba angkat tangan dan meminta untuk berbicara. Saya cukup terkejut. Selama ini, Huda tidak akan pernah menyelah pembicaraan apalagi terlibat dalam sebuah dialog yang serius.
Saya biasa berfikir bahwa Huda ini sangat terpengaruh oleh etiket Timur Tengah, di mana kaum wanita selalu menunduk ketika berpapasan dengan lawan jenis, termasuk dengan gurunya sendiri.
"I am sorry Imam Shamsi", dia memulai. "I am bothered enough with this woman's accusation", katanya dengan suara agak meninggi.
Saya segera menyelah: "What bothers you, sister?". Dia kemudian menjelaskan panjang lebar kisah hidupnya, sejak masa kanak-kanak, remaja, hingga kemudian hamil di luar nikah, bahkan hingga kini tidak tahu siapa ayah dari anak lelakinya yang kini berumur hampir 4 tahun itu.
Tapi yang sangat mengejutkan saya dan banyak peserta diksusi hari itu adalah ketika mengatakan: "I am a second wife." Bahkan dengan semangat dia menjelaskan, betapa dia jauh lebih bahagia dengan suaminya sekarang ini, walau suaminya itu masih berstatus suami wanita lain dengan 4 anak. "I am happier since then", katanya mantap.
Dia seolah berda'wah kepada wanita Bulgaria tadi: "Don't you see what happens to the western women around? You are strongly opposing polygamy, which is halaal, while keeping silence to free sex that has destroyed our people" ,jelasnya.
Saya kemudian menyelah dan menjelaskan kata "halal" kepada wanita Bulgaria itu.
"I know, people may say, I have a half of my husband. But that's not true", katanya. Lebih jauh dia menjelaskan bahwa poligami bukan hanya masalah suami dan isteri. Poligami dan kehidupan keluarga menurutnya, adalah masalah kemasyarakatan.
Dan jika seorang isteri rela suaminya beristeri lagi demi kemaslahatan masyarakat, maka itu adalah bagian dari pengorbanannya bagi kepentingan masyarakat dan agama.
Kami yang dari tadi mendengarkan penjelasan Huda itu hanya ternganga. Hampir tidak yakin bahwa Huda adalah isteri kedua, dan juga hampir tidak yakin kalau Huda yang pendiam selama ini ternyata memiliki pemahaman agama yang dalam.
Saya kemudian bertanya kepada Huda: "So who is your husband?" Dengan tertawa kecil dia menjawab "the person who introduced me to Islam". Dan lebih mengejutkan lagi: "his wife basically suggested us to marry", menutup pembicaraan hari itu.
Diskusi Islamic Forum hari itu kita akhiri dengan penuh bisik-bisik. Ada yang setuju, tapi ada pula yang cukup sinis. Yang pasti, satu lagi rahasia terbuka.
Saya sendiri hingga hari ini belum pernah ketemu dengan suami Huda karena menurutnya, "he is a shy person. He came to the Center but did not want to talk to you", kata Huda ketika saya menyatakan keinginan untuk ketemu suaminya.
"Huda, may Allah bless you and your family. Be strong, many challenges lay ahead in front of you", nasehatku. Doa kami menyertaimu Huda, semoga dikuatkan dan dimudahkan!
New York, 10 Mei 2006 ..
- Karya : M. Syamsi Ali -
Subhanallah .. !
.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....
Barakallahufikum ....
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
~ o ~
Salam santun dan keep istiqomah ...
--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
-------------------------- ----------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ...
Sekitar tiga bulan lalu, the Islamic Forum yang diadakan setiap Sabtu di Islamic Center New York kedatangan peserta baru.
Pertama kali memasuki ruangan itu saya sangka ia wanita Bosnia. Dengan pakaian Muslimah yang sangat rapih, blue eyes, dan kulit putih bersih. Pembawaannya pun sangat pemalu, dan seolah seseorang yang telah lama paham etika Islam.
Huda, demikianlah wanita belia itu memanggil dirinya. Menurutnya, baru saja pindah ke New York dari Michigan ikut suami yang berkebangsaan Yaman. Suaminya bekerja pada sebuah perusahaan mainan anak-anak (toys).
Tak ada menyangka bahwa wanita itu baru masuk Islam sekitar 7 bulan silam. Huda, yang bernama Amerika Bridget Clarkson itu, adalah mantan pekerja biasa sebagai kasir di salah satu tokoh di Michigan. Di toko inilah dia pertama kali mengenal nama Islam dan Muslim.
Biasanya ketika saya menerima murid baru untuk bergabung pada kelas untuk new reverts, saya tanyakan proses masuk Islamnya, menguji tingkatan pemahaman agamanya, dll. Ketika saya tanyakan ke Huda bagaimana proses masuk Islamnya, dia menjawab dengan istilah-istilah yang hampir tidak menunjukkan bahwa dia baru masuk Islam. Kata-kata "alhamdulillah"."Masya Allah" dst, meluncur lancar dari bibirmya.
Dengan berlinang air mata, tanda kebahagiaannya, Huda menceritakan proses dia mengenal Islam. "I was really trapped by jaahiliyah (kejahilan)", mengenang masa lalunya sebagai gadis Amerika. "I did not even finish my High School and got pregnant when I was only 17 years old", katanya dengan suara lirih.
Menurutnya lagi, demi menghidupi anaknya sebagai `a single mother' dia harus bekerja. Pekerjaan yang bisa menerima dia hanyalah grocery kecil di pinggiran kota Michigan.
Suatu ketika, toko tempatnya bekerja kedatangan costumer yang spesial. Menurutnya, pria itu sopan dan menunjukkan `respek' kepadanya sebagai kasir.
Padahal, biasanya, menurut pengalaman, sebagai wanita muda yang manis, setiap kali melayani pria, pasti digoda atau menerima kata-kata yang tidak pantas. Hingga suatu ketika, dia sendiri berinisiatif bertanya kepada costumernya ini, siapa namanya dan tinggal di mana.
Mendengar namanya yang asing, Abdu Tawwab, Huda semakin bingung. Sebab nama ini sendiri belum pernah didengar. Sejak itu pula setiap pria ini datang ke tokonya, pasti disempatkan bertanya lebih jauh kepadanya, seperti kerja di mana, apakah tinggal dengan keluarga, dll.
Perkenalannya dengan pria itu ternyata semakin dekat, dan pria itu juga semakin baik kepadanya dengan membawakan apa yang dia sebut `reading materials as a gift". Huda mengaku, pria itu memberi berbagai buku-buku kecil (booklets).
Dan hanya dalam masa sekitar tiga bulan ia mempelajari Islam, termasuk berdiskusi dengan pria tersebut. Huda merasa bahwa inilah agama yang akan menyelamatkannya.
"Pria tersebut bersama isterinya, yang ternyata telah mempunyai 4 orang anak, mengantar saya ke Islamic Center terdekat di Michigan. Imam Islamic Center itu menuntun saya menjadi seorang Muslimah, alhamdulillah!", kenang Huda dengan muka yang ceria.
Tapi untuk minggu-minggu selanjutnya, kata Huda, ia tidak berkomunikasi dengan pria tersebut. Huda mengaku justeru lebih dekat dengan isteri dan anak-anaknya.
Kebetulan lagi, anaknya juga berusia tiga tahun, maka sering pulalah mereka bermain bersama. "Saya sendiri belajar shalat, dan ilmu-ilmu dasar mengenai Islam dari Sister Shaima, nama isteri pria yang mengenalkannya pada Islam itu.
Kejamnya Poligami ...
Suatu hari, dalam acara The Islamic Forum, minggu lalu, datang seorang tamu dari Bulgaria. Wanita dengan bahasa Inggris seadanya itu mempertanyakan keras tentang konsep poligami dalam Islam.
Bahkan sebelum mendapatkan jawaban, perempuan ini sudah menjatuhkan vonis bahwa "Islam tidak menghargai sama sekali kaum wanita", katanya bersemangat.
Huda, yang biasanya duduk diam dan lebih banyak menunduk, tiba-tiba angkat tangan dan meminta untuk berbicara. Saya cukup terkejut. Selama ini, Huda tidak akan pernah menyelah pembicaraan apalagi terlibat dalam sebuah dialog yang serius.
Saya biasa berfikir bahwa Huda ini sangat terpengaruh oleh etiket Timur Tengah, di mana kaum wanita selalu menunduk ketika berpapasan dengan lawan jenis, termasuk dengan gurunya sendiri.
"I am sorry Imam Shamsi", dia memulai. "I am bothered enough with this woman's accusation", katanya dengan suara agak meninggi.
Saya segera menyelah: "What bothers you, sister?". Dia kemudian menjelaskan panjang lebar kisah hidupnya, sejak masa kanak-kanak, remaja, hingga kemudian hamil di luar nikah, bahkan hingga kini tidak tahu siapa ayah dari anak lelakinya yang kini berumur hampir 4 tahun itu.
Tapi yang sangat mengejutkan saya dan banyak peserta diksusi hari itu adalah ketika mengatakan: "I am a second wife." Bahkan dengan semangat dia menjelaskan, betapa dia jauh lebih bahagia dengan suaminya sekarang ini, walau suaminya itu masih berstatus suami wanita lain dengan 4 anak. "I am happier since then", katanya mantap.
Dia seolah berda'wah kepada wanita Bulgaria tadi: "Don't you see what happens to the western women around? You are strongly opposing polygamy, which is halaal, while keeping silence to free sex that has destroyed our people" ,jelasnya.
Saya kemudian menyelah dan menjelaskan kata "halal" kepada wanita Bulgaria itu.
"I know, people may say, I have a half of my husband. But that's not true", katanya. Lebih jauh dia menjelaskan bahwa poligami bukan hanya masalah suami dan isteri. Poligami dan kehidupan keluarga menurutnya, adalah masalah kemasyarakatan.
Dan jika seorang isteri rela suaminya beristeri lagi demi kemaslahatan masyarakat, maka itu adalah bagian dari pengorbanannya bagi kepentingan masyarakat dan agama.
Kami yang dari tadi mendengarkan penjelasan Huda itu hanya ternganga. Hampir tidak yakin bahwa Huda adalah isteri kedua, dan juga hampir tidak yakin kalau Huda yang pendiam selama ini ternyata memiliki pemahaman agama yang dalam.
Saya kemudian bertanya kepada Huda: "So who is your husband?" Dengan tertawa kecil dia menjawab "the person who introduced me to Islam". Dan lebih mengejutkan lagi: "his wife basically suggested us to marry", menutup pembicaraan hari itu.
Diskusi Islamic Forum hari itu kita akhiri dengan penuh bisik-bisik. Ada yang setuju, tapi ada pula yang cukup sinis. Yang pasti, satu lagi rahasia terbuka.
Saya sendiri hingga hari ini belum pernah ketemu dengan suami Huda karena menurutnya, "he is a shy person. He came to the Center but did not want to talk to you", kata Huda ketika saya menyatakan keinginan untuk ketemu suaminya.
"Huda, may Allah bless you and your family. Be strong, many challenges lay ahead in front of you", nasehatku. Doa kami menyertaimu Huda, semoga dikuatkan dan dimudahkan!
New York, 10 Mei 2006 ..
- Karya : M. Syamsi Ali -
Subhanallah .. !
.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....
Barakallahufikum ....
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
~ o ~
Salam santun dan keep istiqomah ...
--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
--------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ...
Rabu, 07 November 2012
Senin, 05 November 2012
Hasil Karyaku..
Baru-baru ini aku sedang dalam masa krisis karena rasa bosan akut..
Iseng-iseng aku buka file-file photo lama. Eh... gak nyangka nemu sesuatu yang menarik..
Salah satunya adalah hasil karyaku yang udah lama banget aku buat, bros mungil cantik dari kain flanel..
Sebenarnya konsepnya adalah memanfaatkan sisa-sisa kain yang mau dibuang untuk dibuat sebagai hasil karya yang menarik..
Ini juga masih hasil dari mencoba-coba.. jadi belum rapi-rapi amat.. try and error, walaupun banyak banget errornya.. dan dengan sedikit kesabaran akhirnya jadi juga..
Alhamdulillah.. hasilnya cukup lumayan.., tapi sayang aku cuma punya kesempatan membuat ini saja.. karena setelah itu entah kenapa belum ada lagi waktu untuk membuat temannya..
Sekarang bros mungil en unyu ini ada ditangan temen sekantorku..
Senang sekali bisa membuat benda yang bermanfaat untuk orang lain..
Semoga Allah memberikan kesempatan padaku untuk membuat temennya.., dan kalau bisa ya.. dijual..hehehe..
ALPHABET KEBERHASILAN
berikut ini adalah Alphabet keberhasilan yang baru kubaca dari salah satu FP di FB..
daripada hanya dibaca sepintas lalu lebihbaik jika aku copas saja di sini.. mungkin bisa bermanfaat..
A ; Accept, Terima diri anda sebagaiman adanya.
B ; Believe, Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.
C ; Care, Pedulilah pada kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup anda.
D ; Direct, Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.
E ; Earn, Terimalah penghargaan yang diberikan orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik.
F ; Face, Hadapi masalah dengan benar dan yakin.
G ; Go, Berangkatlah dari kebenaran.
H ; Homework, Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk mengumpulkan informasi.
I ; Ignore, Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan.
J ; Jealously, Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri. Jadi, hindarilah.
K ; Keep, Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.
L ; Learn, Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.
M ; Mind, Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.
N ; Never, Jangan pernah QUIT dan PUTUS ASA.
O : Observe, Amatilah segala hal disekeliling anda, Perhatikan, Dengar dan belajar dari orang lain.
P ; Patience, Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.
Q ; Question, Pertanyaan diperlukan untuk mencari jawaban yang benar dan menambha ilmu.
R ; Respect, Hargai diri sendiri dan juga orang lain.
S ; Self Confidence, Self Esteem, Self Respect, Percaya diri, harga
diri, citra diri, dan penghormatan diri membebaskan kita dari saat-saat
tegang.
T ; Take, Bertanggung jawab, atas setiap tindakan anda.
U ; Understand, Pahami bahwa hidup berjalan naik turun.
V ; Value, Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik.
W ; Work, Bekerja dengan giat, jangan lupa berdo’a.
X ; X’tra, Usaha lebih keras membawa keberhasilan.
Y ; You, Anda dapat membuat suatu yang berbeda.
Z ; Zero, Usaha nol membawa hasil nol pula.
semoga bermanfaat...
"Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah
pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu." (HR Muslim)
Aamiin Ya rabbal 'alamiin
By. FP Islam Inside
C ; Care, Pedulilah pada kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup anda.
D ; Direct, Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.
E ; Earn, Terimalah penghargaan yang diberikan orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik.
F ; Face, Hadapi masalah dengan benar dan yakin.
G ; Go, Berangkatlah dari kebenaran.
H ; Homework, Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk mengumpulkan informasi.
I ; Ignore, Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan.
J ; Jealously, Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri. Jadi, hindarilah.
K ; Keep, Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.
L ; Learn, Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.
M ; Mind, Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.
N ; Never, Jangan pernah QUIT dan PUTUS ASA.
O : Observe, Amatilah segala hal disekeliling anda, Perhatikan, Dengar dan belajar dari orang lain.
P ; Patience, Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.
Q ; Question, Pertanyaan diperlukan untuk mencari jawaban yang benar dan menambha ilmu.
R ; Respect, Hargai diri sendiri dan juga orang lain.
S ; Self Confidence, Self Esteem, Self Respect, Percaya diri, harga diri, citra diri, dan penghormatan diri membebaskan kita dari saat-saat tegang.
T ; Take, Bertanggung jawab, atas setiap tindakan anda.
U ; Understand, Pahami bahwa hidup berjalan naik turun.
V ; Value, Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik.
W ; Work, Bekerja dengan giat, jangan lupa berdo’a.
X ; X’tra, Usaha lebih keras membawa keberhasilan.
Y ; You, Anda dapat membuat suatu yang berbeda.
Z ; Zero, Usaha nol membawa hasil nol pula.
semoga bermanfaat...
"Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu." (HR Muslim)
Aamiin Ya rabbal 'alamiin
Rabu, 31 Oktober 2012
Tidak Merokok Karena Allah
Copas dari sebuah artikel yang ku copy saat masih kuliah dulu
Sunday, 05 November 2006
Rokok memang sesuatu yang tidak ditemukan di
zaman Nabi, akan tetapi agama Islam telah menurunkan nash-nash yang universal,
semua hal yang membahayakan diri, mencelakakan orang lain dan
menghambur-hamburkan harta adalah hal yang haram.
Berikut ini dalil-dalil
yang menunjukkan keharaman rokok:
1.Firman Allah: "Nabi tersebut menghalalkan untuk mereka
semua hal yang baik dan mengharamkan untuk mereka semua hal yang jelek."
(QS. Al A'raf: 157) Bukankah rokok termasuk barang yang jelek,
berbahaya dan berbau tidak enak?
2.Firman Allah: "Janganlah kalian campakkan diri kalian
dalam kehancuran" (QS. Al Baqarah: 195)
Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan TBC.
Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan TBC.
3.Firman Allah: "Dan janganlah kalian melakukan perbuatan
bunuh diri" (QS. An Nisa: 29) Padahal merokok
merupakan usaha untuk membunuh diri secara pelan-pelan.
4.Ketika menjelaskan tentang khamr dan judi, Allah berfirman: "Dan
dosa keduanya (khamr dan judi) lebih besar daripada manfaat dua hal
tersebut." (QS. Al Baqarah: 219)
Demikian pula dengan rokok, bahaya yang ditimbulkannya lebih
besar daripada manfaatnya, bahkan rokok sedikitpun tidak mengandung manfaat.
5.Firman Allah: "Dan janganlah engkau bersikap boros,
sesungguhnya orang yang suka memboroskan hartanya merupakan saudara-saudara
setan." (QS. Al Isra:26-27)
Telah jelas bahwa merokok merupakan perbuatan perbuatan boros dan
menghambur-hamburkan harta benda.
6.Allah berfirman tentang makanan penduduk neraka: "Tidak
ada makanan mereka kecuali dari pohon yang berduri. Makanan tersebut tidak
menyebabkan gemuk dan tidak pula bisa menghilangkan rasa lapar." (QS.
Al Ghasiyah:6-7).
Demikian pula dengan rokok, tidak membuat gemuk dan menghilangkan
rasa
lapar, sehingga rokok itu menyerupai makanan penduduk neraka.
lapar, sehingga rokok itu menyerupai makanan penduduk neraka.
7.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Tidak boleh
membahayakan diri sendiri maupun orang lain." (HR. Ahmad,
shahih)
Padahal rokok itu dapat membahayakan diri sendiri ataupun
orang lain serta menyia-nyiakan harta.
8.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya
Allah itu membenci tiga perkara untuk kalian, (yakni) berita yang tidak jelas,
menghambur-hamburkan harta dan banyak bertanya." (HR. Bukhari
dan Muslim).
Padahal merokok termasuk membuang harta.
9.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: ''Setiap (dosa)
umatku dimaafkan (akan diampunkan) kecuali orang yang terang-terangan berbuat
dosa." (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya setiap umat Islam itu akan memperoleh
pengampunan kecuali orang yang berbuat dosa dengan terang-terangan, sebagaimana
para perokok yang merokok tanpa rasa malu-malu, bahkan mengajak orang lain
untuk berbuat kemungkaran seperti mereka.
10.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Barangsiapa
beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka janganlah ia mengganggu
tetangganya." (HR. Bukhari)
Bau tidak sedap karena merokok sangat mengganggu istri, anak dan
tetangga terutama malaikat dan orang-orang yang shalat di masjid.
11.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Tidaklah dua
telapak kaki seorang hamba bisa bergeser pada hari kiamat sebelum ditanya
mengenai empat perkara, (yakni) tentang kemana ia habiskan umurnya; untuk apa
ia gunakan ilmunya; dari mana ia memperoleh harta dan kemana ia belanjakan;
untuk apa ia pergunakan tubuhnya." (HR. Tirmidzi,
dishahihkan oleh Al Albani dalam kitab Shahih Al Jami dan Kitab Silsilah
Shahihan)
Padahal seorang perokok membelanjakan hartanya untuk membeli rokok
yang haram. Benda yang sangat berbahaya bagi tubuh dan mengganggu orang lain
yang berada di dekatnya.
12.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Barang yang
dalam jumlah besarnya dapat memabukkan, maka statusnya tetap haram meski dalam
jumlah sedikit." (HR. Ahmad dan lain-lain, shahih)
Padahal asap rokok dalam jumlah banyak dapat
memabukkan, terutama untuk orang yang tidak terbiasa merokok; atau pada saat
perokok menghisap asap dalam jumlah yang banyak maka orang tersebut akan
sedikit mabuk. Hal ini telah ditegaskan oleh seorang dokter dari Jerman dan
seorang perokok yang pernah mencoba, sebagaimana penjelasan di atas.
13.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Barangsiapa
makan bawang merah atau bawang putih maka hendaklah menjauhi kami, masjid kami
dan hendaklah ia berdiam saja di rumahnya." (HR. Bukhari dan
Muslim)
Sebagian
orang tidak bisa menerima pengharaman rokok meski dalil-dalil yang menunjukkan
keharaman rokok itu banyak sekali sebagaimana di atas. Khusus bagi perokok yang
masih suka berkilah tersebut, maka kami katakan, "Jika rokok tidak
haram mengapa mereka tidak merokok di masjid atau tempat suci yang lain.
Namun kalian malah memilih merokok di tempat pemandian umum,
tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat yang terlarang?" Sebagian orang ada yang beralasan bahwa merokok itu makruh saja.
Sebagai jawaban kami katakan, "Jika hukumnya makruh lalu mengapa kalian
hisap. Bukankah makruh itu lebih dekat kepada haram daripada ke halal!
Perhatikanlah hadits Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam berikut ini:
"Sungguh hal yang halal itu jelas dan haram pun juga sudah
jelas. Namun di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang tidak jelas.
Kebanyakan orang tidak mengetahui perkara-perkara tersebut. Barangsiapa
berhati-hati terhadap hal yang tidak jelas statusnya, maka sungguh ia telah
menjaga agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara yang
tidak jelas, sungguh ia telah terjerumusdalam perkara yang haram. Seperti
seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di dekat daerah larangan, ia
akan segera menggembala di daerah larangan tersebut." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari : Syaikh
Muhammad Jamil Zainu
dan baru saja mbuka tentang bahaya rokok, ini dia copas nya
dan baru saja mbuka tentang bahaya rokok, ini dia copas nya
Rokok memang sesuatu yang tidak ditemukan di
zaman Nabi, akan tetapi agama Islam telah menurunkan nash-nash yang universal,
semua hal yang membahayakan diri, mencelakakan orang lain dan
menghambur-hamburkan harta adalah hal yang haram.
Berikut ini dalil-dalil
yang menunjukkan keharaman rokok:
1.Firman Allah: "Nabi tersebut menghalalkan untuk mereka
semua hal yang baik dan mengharamkan untuk mereka semua hal yang jelek."
(QS. Al A'raf: 157) Bukankah rokok termasuk barang yang jelek,
berbahaya dan berbau tidak enak?
2.Firman Allah: "Janganlah kalian campakkan diri kalian
dalam kehancuran" (QS. Al Baqarah: 195)
Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan TBC.
Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan TBC.
3.Firman Allah: "Dan janganlah kalian melakukan perbuatan
bunuh diri" (QS. An Nisa: 29) Padahal merokok
merupakan usaha untuk membunuh diri secara pelan-pelan.
4.Ketika menjelaskan tentang khamr dan judi, Allah berfirman: "Dan
dosa keduanya (khamr dan judi) lebih besar daripada manfaat dua hal
tersebut." (QS. Al Baqarah: 219)
Demikian pula dengan rokok, bahaya yang ditimbulkannya lebih
besar daripada manfaatnya, bahkan rokok sedikitpun tidak mengandung manfaat.
5.Firman Allah: "Dan janganlah engkau bersikap boros,
sesungguhnya orang yang suka memboroskan hartanya merupakan saudara-saudara
setan." (QS. Al Isra:26-27)
Telah jelas bahwa merokok merupakan perbuatan perbuatan boros dan
menghambur-hamburkan harta benda.
6.Allah berfirman tentang makanan penduduk neraka: "Tidak
ada makanan mereka kecuali dari pohon yang berduri. Makanan tersebut tidak
menyebabkan gemuk dan tidak pula bisa menghilangkan rasa lapar." (QS.
Al Ghasiyah:6-7).
Demikian pula dengan rokok, tidak membuat gemuk dan menghilangkan
rasa
lapar, sehingga rokok itu menyerupai makanan penduduk neraka.
lapar, sehingga rokok itu menyerupai makanan penduduk neraka.
7.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Tidak boleh
membahayakan diri sendiri maupun orang lain." (HR. Ahmad,
shahih)
Padahal rokok itu dapat membahayakan diri sendiri ataupun
orang lain serta menyia-nyiakan harta.
8.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya
Allah itu membenci tiga perkara untuk kalian, (yakni) berita yang tidak jelas,
menghambur-hamburkan harta dan banyak bertanya." (HR. Bukhari
dan Muslim).
Padahal merokok termasuk membuang harta.
9.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: ''Setiap (dosa)
umatku dimaafkan (akan diampunkan) kecuali orang yang terang-terangan berbuat
dosa." (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya setiap umat Islam itu akan memperoleh
pengampunan kecuali orang yang berbuat dosa dengan terang-terangan, sebagaimana
para perokok yang merokok tanpa rasa malu-malu, bahkan mengajak orang lain
untuk berbuat kemungkaran seperti mereka.
10.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Barangsiapa
beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka janganlah ia mengganggu
tetangganya." (HR. Bukhari)
Bau tidak sedap karena merokok sangat mengganggu istri, anak dan
tetangga terutama malaikat dan orang-orang yang shalat di masjid.
11.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Tidaklah dua
telapak kaki seorang hamba bisa bergeser pada hari kiamat sebelum ditanya
mengenai empat perkara, (yakni) tentang kemana ia habiskan umurnya; untuk apa
ia gunakan ilmunya; dari mana ia memperoleh harta dan kemana ia belanjakan;
untuk apa ia pergunakan tubuhnya." (HR. Tirmidzi,
dishahihkan oleh Al Albani dalam kitab Shahih Al Jami dan Kitab Silsilah
Shahihan)
Padahal seorang perokok membelanjakan hartanya untuk membeli rokok
yang haram. Benda yang sangat berbahaya bagi tubuh dan mengganggu orang lain
yang berada di dekatnya.
12.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Barang yang
dalam jumlah besarnya dapat memabukkan, maka statusnya tetap haram meski dalam
jumlah sedikit." (HR. Ahmad dan lain-lain, shahih)
Padahal asap rokok dalam jumlah banyak dapat
memabukkan, terutama untuk orang yang tidak terbiasa merokok; atau pada saat
perokok menghisap asap dalam jumlah yang banyak maka orang tersebut akan
sedikit mabuk. Hal ini telah ditegaskan oleh seorang dokter dari Jerman dan
seorang perokok yang pernah mencoba, sebagaimana penjelasan di atas.
13.Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Barangsiapa
makan bawang merah atau bawang putih maka hendaklah menjauhi kami, masjid kami
dan hendaklah ia berdiam saja di rumahnya." (HR. Bukhari dan
Muslim)
Sebagian
orang tidak bisa menerima pengharaman rokok meski dalil-dalil yang menunjukkan
keharaman rokok itu banyak sekali sebagaimana di atas. Khusus bagi perokok yang
masih suka berkilah tersebut, maka kami katakan, "Jika rokok tidak
haram mengapa mereka tidak merokok di masjid atau tempat suci yang lain.
Namun kalian malah memilih merokok di tempat pemandian umum,
tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat yang terlarang?" Sebagian orang ada yang beralasan bahwa merokok itu makruh saja.
Sebagai jawaban kami katakan, "Jika hukumnya makruh lalu mengapa kalian
hisap. Bukankah makruh itu lebih dekat kepada haram daripada ke halal!
Perhatikanlah hadits Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam berikut ini:
"Sungguh hal yang halal itu jelas dan haram pun juga sudah
jelas. Namun di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang tidak jelas.
Kebanyakan orang tidak mengetahui perkara-perkara tersebut. Barangsiapa
berhati-hati terhadap hal yang tidak jelas statusnya, maka sungguh ia telah
menjaga agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara yang
tidak jelas, sungguh ia telah terjerumusdalam perkara yang haram. Seperti
seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di dekat daerah larangan, ia
akan segera menggembala di daerah larangan tersebut." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari : Syaikh
Muhammad Jamil Zainu
Sumber : http://ronymedia.wordpress.com/2010/04/21/4000-macam-racun-rokok/
Abu Dzar Al Ghifari
(Tokoh Gerakan Hidup Sederhana)
Ketika iseng membuka file-file lama di Hard disk, tidak sengaja menemukan artikel tentang tokoh Islam yang mungkin generasi sekarang kurang mengetahui apa prestasi yang telah beliau raih. Semoga jika suatu saat ada yang membaca bisa memberi manfaat...
Ia datang ke Mekah terhuyung-huyung letih tetapi matanya bersinar
bahagia…..
Memang, sulitnya perjalanan dan panasnya telah menyengat badannya dengan rasa sakit udara padang pasir dan lelah, tetapi tujuan yang hendak dicapainya telah meringankan penderitaan dan meniupkan semangat serta rasa gembira dalam jiwanya.
Ia memasuki kota dengan menyamar seolah-olah ia seorang yang hendak melakukan thawaf keliling berhala-berhala besar di Ka'bah atau seolah-olah musafir yang sesat dalam perjalanan atau lebih tepat orang yang telah menempuh jarak amat jauh, yang memerlukan istirahat dan manambah perbekalan. Padahal seandainya orang-orang Mekah mengetahui babwa kedatangannya itu untuk menemui Muhammad shallallahu alaihi wasalam dan mendengar keterangannya, pastilah mereka akan membunuhnya!
Tetapi ia tak perduli akan dibunuh asal saja setelah melintasi padang pasir luas, ia dapat menjumpai laki-laki yang dicarinya dan menyatakan iman kepadanya. Kebenaran dan da'wah yang diberikan Muhammad shallallahu alaihi wasalam dapat memuaskan hatinya.
Memang, sulitnya perjalanan dan panasnya telah menyengat badannya dengan rasa sakit udara padang pasir dan lelah, tetapi tujuan yang hendak dicapainya telah meringankan penderitaan dan meniupkan semangat serta rasa gembira dalam jiwanya.
Ia memasuki kota dengan menyamar seolah-olah ia seorang yang hendak melakukan thawaf keliling berhala-berhala besar di Ka'bah atau seolah-olah musafir yang sesat dalam perjalanan atau lebih tepat orang yang telah menempuh jarak amat jauh, yang memerlukan istirahat dan manambah perbekalan. Padahal seandainya orang-orang Mekah mengetahui babwa kedatangannya itu untuk menemui Muhammad shallallahu alaihi wasalam dan mendengar keterangannya, pastilah mereka akan membunuhnya!
Tetapi ia tak perduli akan dibunuh asal saja setelah melintasi padang pasir luas, ia dapat menjumpai laki-laki yang dicarinya dan menyatakan iman kepadanya. Kebenaran dan da'wah yang diberikan Muhammad shallallahu alaihi wasalam dapat memuaskan hatinya.
Ia terus melangkah sambil memasang telinga, dan
setiap didengarnya orang memperkatakan Muhammad shallallahu alaihi wasalam , ia
pun mendekat dan menyimak dengan hati-hati; hingga dari cerita yang tersebar di
sana-sini, diperolehnya petunjuk yang dapat menunjukkan tempat persembunyian
Muhammad shallallahu alaihi wasalam , dan mempertemukannya dengan beliau.
Di pagi suatu hari ia pergi ke tempat itu,
didapatinya Muhammad shallallahu alaihi wasalam sedang duduk seorang diri.
Didekatinya Rasulullah, katanya: "Selamat pagi wahai kawan
sebangsa!" "Alaikum salam, wahai shahabat", ujar
Rasulullah. Kata Abu Dzar: "Bacakanlah kepadaku hasil gubahan
anda!" "Ia bukan sya'ir hingga dapat digubah, tetapi adalah Quran
yang mulia!", Ujar Rasulullah. dibacakanlah oleh Rasulullah, sedang
Abu Dzar mendengarkan dengan penuh perhatian, hingga tidak berselang lama iapun
berseru: "Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan
'abduhu wa rasuluh". "Anda dari mana, saudara sebangsa?",
tanya rasulullah. "Dari Ghitar'', ujarnya. Maka terbukalah senyum
lebar di kedua bibir Rasulullah, sementara wajahnya diliputi rasa kagum dan
ta'jub. Abu dzar tersenyum pula, karena ia mengetahui rasa terpendam di balik
rasa kagum Rasulullah demi mendengar bahwa orang yang telah mengaku Islam di
hadapannya secara terus terang itu, seorang laki-laki dari Ghifar.
Ghifar adalah suatu kabilah atau suku yang tak
ada taranya dalam soal menempuh jarak. Mereka jadi tamsil perbandingan dalam
melakukan perjalanan yang luar biasa. Malam yang kelam dan gelap gulita tak
jadi soal bagi mereka, dan celakalah orang yang kesasar atau jatuh ke tangan
kaum Ghifar di waktu malam! Sekarang, dikala agama Islam yang baru saja lahir
dan berjalan sembunyi-sembunyi, mungkinkah ada diantara orang-orang Ghifar itu
seorang yang sengaja datang untuk masuk Islam? Berkatalah Abu Dzar dalam
menceritakan sendiri kisah itu: Maka pandangan Rasulullah pun turun naik, tak
putus ta'jub memikirkan tabi'at orang-orang Ghifar, lalu sabdanya : "Sesungguhnya
Allah memberi petunjuk kepada yang disukainya…!" Benar, Allah
menunjuki, siapa yang Ia kehendaki ! Abu dzar salah seorang yang, dikehendaki
Allah beroleh petunjuk , orang yang dipilihNya akan mendapat kebaikan Dan memang,
Abu Dzar ini seorang yang tajam pengamatannya tentang kebenaran.
Menurut riwayat, ia termasuk salah seorang
yang menentang pemujaan berhala di zaman jahiliyah, mempunyai kepercayaan akan
Ketuhanan serta iman kepada Tuhan Yang Maha Esa lagi Perkasa, maka iapun
menyiapkan bekal dan segera mengayunkan langkahnya. Abu Dzar telah masuk Islam
tanpa ditunda-tunda lagi….! urutannya dikalangan Muslimin adalah yang kelima
atau keenam. Jadi ia telah memeluk agam itu pada hari-hari pertama, bahkan pada
saat-saat pertama agama Islam, hingga keIslamannya termasuk dalam barisan
terdepan.
Ketika ia masuk Islam, Rasulullah masih
menyampaikan da'wahnya secara berbisik-bisik. Dibisikkannya kepada Abu Dzar
begitupun kepada lima orang lainya yang telah iman kepadanya. Dan bagi Abu
Dzar, tak ada yang dapat dilakukannya sekarang selain memendam keimanan itu
dalam dada, lalu meninggalkan kota Mekah secara diam-diam dan kembali kepada
kaumnya. Tetapi Abu Dzar yang nama aslinya Jundub bin Janadah, seorang radikal
dan revolusioner.
Telah menjadi watak dan tabi'atnya menentang kebathilan dimanapun ia berada. Dan sekarang kebathilan itu berada dihadapannya serta disaksikannya dengan kedua matanya sendiri….Batu-batu yang ditembok, yang dibentuk oleh para pemujanya, disembah oleh orang-orang yang menundukkan kepala dan merendahkan akal mereka, dan diseru mereka dengan ucapan yang muluk : Inilah kami , kami datang demi mengikuti titahmu! memang, ia melihat Rasulullah memilih cara bisik-bisik pada hari-hari tersebut, tetapi tidak dapat tidak harus ada suatu teriakan keras yang akan dikumandangkan pemberontak ulung ini sebelum ia pergi.
Telah menjadi watak dan tabi'atnya menentang kebathilan dimanapun ia berada. Dan sekarang kebathilan itu berada dihadapannya serta disaksikannya dengan kedua matanya sendiri….Batu-batu yang ditembok, yang dibentuk oleh para pemujanya, disembah oleh orang-orang yang menundukkan kepala dan merendahkan akal mereka, dan diseru mereka dengan ucapan yang muluk : Inilah kami , kami datang demi mengikuti titahmu! memang, ia melihat Rasulullah memilih cara bisik-bisik pada hari-hari tersebut, tetapi tidak dapat tidak harus ada suatu teriakan keras yang akan dikumandangkan pemberontak ulung ini sebelum ia pergi.
Baru saja masuk Islam, ia telah menghadapkan
pertanyaan kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, apa yang saya kerjakan
menurut anda?" "Kembalillah kepada kaummu sampai ada
perintahku nanti!", ujar Rasulullah. "Demi Tuhan yang
menguasai nyawaku", kata Abu Dzar pula, "saya takkan kembali
sebelum meneriakkan Islam dalam masjid!" Bukankah telah saya katakan
kepada kalian…..?
Jiwa yang radikal dan revolusioner! Apakah Abu Dzar pada saat terbukanya alam baru secara gamblang, yang jelas terlukis pada Rasulullah yang diimaninya, sertada'wah yang uraiannya disampaikan dengan lisannya…,apakah pada saat seperti itu ia mampu kembali kepada keluarganya dalam keadaan membisu seribu bahasa ?
Sunguh, hal itu diluar kesanggupan dan kemampuannya!
Abu Dzar pergi menuju masjidil haram dan menyerukan dengan sekeras-kerasnya suaranya: "Asyhadu Alla ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah". Setahu kita, teriakan ini merupakan teriakan pertama tentang Agama Islam yang menentang kesombongan orang-orang Quraisy dan memekakkan telinga mereka…., diserukan oleh seorang perantau asing yang di Mekkah tidak mempunyai bangsa, sanak keluarga maupun pembela.
Dan sebagai akibatnya, ia mendapat perlakuan dari mereka yang sebetulnya telah dimaklumi akan ditemuinya…. Orang-orang musyrik mengepung dan memukulnya hingga rubuh.
Jiwa yang radikal dan revolusioner! Apakah Abu Dzar pada saat terbukanya alam baru secara gamblang, yang jelas terlukis pada Rasulullah yang diimaninya, sertada'wah yang uraiannya disampaikan dengan lisannya…,apakah pada saat seperti itu ia mampu kembali kepada keluarganya dalam keadaan membisu seribu bahasa ?
Sunguh, hal itu diluar kesanggupan dan kemampuannya!
Abu Dzar pergi menuju masjidil haram dan menyerukan dengan sekeras-kerasnya suaranya: "Asyhadu Alla ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah". Setahu kita, teriakan ini merupakan teriakan pertama tentang Agama Islam yang menentang kesombongan orang-orang Quraisy dan memekakkan telinga mereka…., diserukan oleh seorang perantau asing yang di Mekkah tidak mempunyai bangsa, sanak keluarga maupun pembela.
Dan sebagai akibatnya, ia mendapat perlakuan dari mereka yang sebetulnya telah dimaklumi akan ditemuinya…. Orang-orang musyrik mengepung dan memukulnya hingga rubuh.
Berita mengenai peristiwa yang dialami Abu
Dzar itu akhirnya sampai juga kepada paman Nabi, Abbas. Ia segera mendatangi
tempat terjadinya peristiwa tersebut, tapi dirasanya ia tidak dapat melepaskan
Abu Dzar dari cengkeraman mereka kecuali dengan menggunakan diplomasi halus,
maka katanya kepada mereka : "Wahai kaum Quraisy! Anda semua adalah
bangsa pedagang yang mau tak mau akan lewat dikampung Bani Ghifar. Dan orang
ini salah seorang warganya, bila ia bertindak akan dapat menghasut kaumnya
untuk merampok kafilah-kafilahmu nanti!" merekapun sama menyadari hal
itu, lalu pergi meniggalkannya. Tetapi Abu Dzar yang telah mengenyam manisnya
penderitaan dalam membela Agama Allah, tak hendak meninggalkan Mekkah sebelum
beroleh tambahan dari darma baktinya.
Demikianlah pada hari berikutnya, tampak
olehnya dua orang wanita sedang thawaf keliling berhala-berhala Usaf dan
Na-ilah sambil memohon padanya. Abu Dzar segera berdiri menghadangnya, lalu
dihadapan mereka berhala-berhala itu dihina sejadi-jadinya.
Kedua wanita itu memekik berteriak, hingga orang-orang gempar dan berdatangan laksana belalang, lalu menghujani Abu Dzar dengan pukulan hingga tak sadarkan diri. Ketika ia siuman, maka yang diserunya tiada lain hanyalah "bahwa tiada Tuhan yang haq diibadahi melainkan Allah, dan bahwa Muhammad itu utusan Allah". Maklumlah sudah Rasulullah shallallahu alaihi wasalam akan watak dan tabi'at murid barunya yang ulung ini serta keberaniannya yang menakjubkan dalam melawan kebathilan.
Hanya sayang saatnya belum lagi tiba, maka diulanginyalah perintah agar dia pulang, sampai bila telah didengarnya nanti Islam lahir terang-terangan ia dapat kembali dan turut mengambil bagian dalam percaturan dan aneka peristiwanya……
Nb. maaf ternyata sumbernya tidak tercantum.. jika ada referensi lain atau penambahan dipersilahkan./
Kedua wanita itu memekik berteriak, hingga orang-orang gempar dan berdatangan laksana belalang, lalu menghujani Abu Dzar dengan pukulan hingga tak sadarkan diri. Ketika ia siuman, maka yang diserunya tiada lain hanyalah "bahwa tiada Tuhan yang haq diibadahi melainkan Allah, dan bahwa Muhammad itu utusan Allah". Maklumlah sudah Rasulullah shallallahu alaihi wasalam akan watak dan tabi'at murid barunya yang ulung ini serta keberaniannya yang menakjubkan dalam melawan kebathilan.
Hanya sayang saatnya belum lagi tiba, maka diulanginyalah perintah agar dia pulang, sampai bila telah didengarnya nanti Islam lahir terang-terangan ia dapat kembali dan turut mengambil bagian dalam percaturan dan aneka peristiwanya……
Nb. maaf ternyata sumbernya tidak tercantum.. jika ada referensi lain atau penambahan dipersilahkan./
Langganan:
Postingan (Atom)